Mewujudkan pembelajaran efektif bukan
hal mudah bagi kebanyakan guru, bahkan yang pernah mengajar berpuluh tahun
sekalipun. Hal ini dikarenakan efektivitas pembelajaran merupakan proses yang
kompleks, baik dipengaruhi oleh kondisi siswa, lingkungan maupun kompetensi
pengajarnya.
Di antara sekian faktor penentu
efektivitas pembelajaran, kemampuan pengajar merupakan faktor paling dominan.
Pada sebagian orang pembelajaran efektif dipengaruhi oleh ketrampilan bawaan
dalam mengajar. Sekalipun demikian, pembelajaraan efektif merupakan ketrampilan
yang dapat dipelajari, setidaknya dengan memperhatikan beberapa prinsip
berikut.
1. Pengendalian Kelas
Pembelajaran
efektif pertama-tama membutuhkan kemampuan pengajar untuk mengendalikan kelas,
yaitu mengkondisikan siswa agar dengan antusias bersedia mendengarkan,
memperhatikan dan mengikuti instruksi pengajar. Pengendalian kelas merupakan
kunci pertama keberhasilan pembelajaran. Kegagalan ataupun pengendalian kelas
yang kurang maksimal akan berakibat kegagalan atau minimal keberhasilan pembelajaran
kurang optimal. Intinya, pengendalian kelas merupakan upaya membuat siswa
secara mental siap untuk dibelajarkan.
2. Membangkitkan minat eksplorasi.
Setelah
siswa secara mental siap belajar, tugas guru adalah meyakinkan siswa-siswinya
betapa materi pembelajaran yang tengah mereka pelajari penting dan mudah
dipelajari, sehingga menggugah minat mereka untuk mempelajarinya. Ibarat makan,
setelah anak mandi, berganti pakaian dan duduk di meja makan, sajian yang akan
mereka santap memang membangkitkan selera. Anak tahu makanan itu enak,
bermanfaat dan tak sabar untuk segera melahapnya.
3. Penguasaan konsep dan prosedur mempelajarinya
Seenak
apapun makanan, pasti ada cara paling tepat untuk menikmatinya. Kesalahan cara
menikmati tak jarang membuat anak kehilangan selera, misalnya makan satu ayam
tetapi dari sambalnya lebih dulu. Itu sebabnya, hal pertama yang harus
dilakukan adalah memperkenalkan hakekat makanan yang akan mereka santap, serta
dari bagian mana atau dengan cara seperti apa menikmatinya.
Tugas
inti seorang guru secara profesional adalah memperkenalkan konsep dasar dari
materi pelajaran yang tengah dipelajari, dimulai dari sisi termudah dan paling
menarik. Guru yang benar-benar menguasai materi pelajaran pasti menemukan
banyak cara untuk membuat anak didiknya memahami materi pelajaran, dan bila
perlu membuat kiasan, terutama untuk materi pelajaran yang bersifat
abstrak,
4. Latihan
Pemahaman
dalam sekali proses akan sangat mudah menguap oleh berbagai aktivitas lain
siswa. Memberikan latihan demi latihan baik berupa latihan di kelas, PR atau
pemberian tugas-tugas tertentu merupakan wahana untuk memperkuat penguasaan
materi yang telah dipelajari. Pemberian tugas dan latihan mutlak diberikan agar
siswa berlatih secara terstruktur, sekalipun secara mandiri mereka mungkin saja
mempelajarinya.
Hal
yang harus diperhatikan dalam pemberian latihan meliputi ketercakupan materi
pelajaran. Itu sebabnya kisi-kisi materi pelajaran harus disusun sejelas
mungkin, sehingga dalam pemberian latihan dan penugasa benar-benar meluas dan
mendalam.
5. Kendali Keberhasilan
Tugas
guru tidak cukup hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi lebih dari itu
guru harus memastikan seluruh siswa menguasainya. Penjajagan terhadap
penguasaan materi pelajaran oleh siswa harus dilakukan baik selama proses
pembelajaran, latihan maupun penugasan.
Selama
kegiatan pembelajaran guru perlu mulai menjajagi penguasaan materi pelajaran
semisal melalui kuis, snap shot, atau pertanyaan acak lainnya. Hal yang harus
diperhatikan saat memberikan kuis atau pertanyaan penjajagan adalah jawaban
siswa yang selama ini dikenal paling lemah daya tangkapnya. Meminta siswa yang
dikenal paling lemah dan sedang daya tangkapnya menjadi indikator awal
keberhasilan pembelajaran, sebab secara otomatis dapat diperkirakan penguasaan
materi oleh siswa yang daya tangkapnya kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar