Keuangan sering kali menjadi masalah
menonjol di sekolah, bahkan tidak jarang jauh lebih menonjol dibanding
persoalan akademik yang sebenarnya merupakan fokus utama sekolah. Banyak orang
begitu mudah meributkan masalah keuangan, tetapi jarang dijumpai mereka yang
mempersoalkan kualitas pembelajaran maupun sikap dan perilaku siswa-siswi di
sekolah.
Itu sebabnya penyelenggara dan pengelola
sekolah harus bijak dalam memanfaatkan sumber dana yang masuk demi kemaslahatan
sekolah. Pada prinsipnya, pengelolaan keuangan sekolah memiliki 2 tujuan pokok:
1. Agar Kegiatan Pendidikan Berjalan Sesuai
Program
Lembaga
pendidikan harus mampu mendayagunakan sumber pemasukannya pertama-tama untuk
membiayai kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Biaya kegiatan ini dapat
disebut dengan biaya operasional, yaitu biaya yang dibutuhkan untuk membuat
sekolah dapat beroperasi dengan baik.
Besaran
biaya operasional tentu saja harus secara timbal balik disesuaikan dengan
target program dari setiap sekolah. Di sisi lain, program dan kegiatan sekolah
juga harus memperhatikan besaran sumber dana yang dimiliki, yaitu sebesar
pengeluaran optimal yang mungkin dikeluarkan berdasarkan sumber pemasukan, yang
rata-rata sebesar 50% sampai 75% dari total pemasukan.
2. Agar Lembaga Pendidikan Terus Berkembang
Sekolah
swasta sebaiknya tidak menghabiskan seluruh pemasukan sekolah untuk biaya
operasional karena sudah pasti akan membuat sekolah tidak berkembang. Sekolah
harus mengalokasikan sebagian pemasukannya untuk keperluan pengembangan
sekolah, yaitu usaha untuk membuat kualitas dan kuantitas pelayanannya
ditingkatkan.
Secara
sederhana dapat dijelaskan, bila sekolah mampu mengalokasikan anggaran
pengembangan sebesar 10% misalnya, maka pengembangan sekolah akan meningkat
sebesar 10% setiap tahun. Pengembangan tersebut dapat berupa pengembangan
sarana-prasarana, program, penelitian bahkan pembukaan sekolah baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar